Pages

Kamis, 19 September 2013

VITAMIN D

Vitamin D merupakan vitamin yang cukup sering kita dengar seperti halnya vitamin A dan vitamin C. Hal ini bukanlah tanpa alasan mengingat vitamin D mempunyai peran yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh seperti mencegah penyakit diabetes, multiple sclerosis (sklerosis ganda), penyakit jantung, depresi, dan bahkan kanker. Para peneliti umumnya memiliki harapan tinggi terhadap peran vitamin D bagi tubuh, di mana vitamin ini cukup mudah didapatkan seperti pada makanan, suplemen, dan sinar matahari. Simak ulasannya lebih dalam berikut ini… Vitamin D Meningkatkan Kesehatan Tulang Vitamin D sangat penting untuk menjaga tulang tetap kuat, mulai dari bayi hingga kakek-nenek. Vitamin ini membantu tubuh dalam menyerap kalsium dari makanan. Pada orang dewasa yang lebih tua, dosis harian vitamin D dan kalsium dapat membantu mencegah tulang rapuh dan patah tulang. Anak-anak membutuhkan vitamin D yang cukup untuk membantu memperkuat tulang dan mencegah rakhitis (pelunakan tulang dan menyebabkan kaki bengkok pada anak-anak). Vitamin D dan Multiple Sclerosis Multiple sclerosis (MS) atau sklerosis ganda adalah suatu bentuk kelainan peradangan yang terjadi pada sumsum tulang belakang dan otak. Multiple Sclerosis sering terjadi pada orang yang tinggal di daerah yang kurang tersinari cahaya matahari. Selama bertahun-tahun, para ahli menduga adanya hubungan antara sinar matahari, tingkat vitamin D dalam tubuh, dan gangguan autoimun yang merusak saraf. Satu petunjuk baru datang dari sebuah penelitian yang menemukan adanya hubungan antara cacat gen langka dengan rendahnya vitamin D dalam tubuh dan risiko yang lebih tinggi untuk mengalami Multiple Sclerosis. Vitamin D dan Diabetes Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara rendahnya kadar vitamin D dengan diabetes tipe 2. Selain itu, rendahnya kadar vitamin D pada wanita hamil juga berhubungan dengan diabetes gestasional. Kendati demikian, para ahli belum punya cukup bukti apakah meningkatkan kadar vitamin D dapat mencegah diabetes. Yang jelas, rendahnya kadar vitamin D berhubungan dengan risiko untuk terkena diabetes. Vitamin D dan Kanker Usus Besar Memang terlalu cepat untuk menyimpulkan bahwa vitamin D dapat memerangi kanker secara keseluruhan. Namun penelitian baru menunjukkan bahwa orang dengan kadar vitamin D yang tinggi dalam darah mereka diketahui memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena kanker usus besar. Vitamin D dan Penyakit Jantung Rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh telah dikaitkan dengan risiko lebih besar untuk terkena serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung. Namun hal yang belum pasti adalah apakah dengan meningkatkan asupan vitamin D dapat mengurangi risiko-risiko penyakit tersebut. Vitamin D dan Demensia Orang tua lebih cenderung memiliki kadar vitamin D yang terlalu rendah. Para peneliti menemukan bahwa orang tua dengan kekurangan vitamin D tampil buruk pada tes memori, perhatian, dan penalaran dibandingkan dengan orang tua lainnya yang memiliki kadar vitamin D yang cukup dalam darah mereka. Namun demikian dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah suplemen vitamin D dapat mencegah demensia atau memperlambat penurunan mental. Vitamin D dan Turunnya Berat Badan Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengalami obesitas sering memiliki kadar vitamin D yang rendah. Lemak tubuh dapat menjerat (perangkap) vitamin D, memperjelas mengapa kurangnya kadar vitamin ini pada tubuh orang yang kelebihan berat badan. Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa menambahkan asupan vitamin D pada program diet dapat membantu mempermudah orang yang kelebihan berat badan untuk menurunkan berat badannya. Vitamin D dan Depresi Vitamin D memainkan peran dalam perkembangan dan fungsi otak. Sebuah penelitian yang menjanjikan telah menunjukkan bahwa dosis tinggi vitamin D bisa mengurangi gejala depresi ringan, sedangkan penelitian lain menunjukkan hasil yang beragam. Vitamin D dari Sinar Matahari Ketika kulit terkena paparan sinar matahari, maka tubuh anda dengan sendirinya akan memproduksi vitamin D. Ini adalah sumber utama dari vitamin D. Orang berkulit putih mungkin cukup ‘berjemur’ selama 5-10 menit beberapa kali dalam seminggu. Namun pada orang tua dan orang-orang yang kulitnya berwarna gelap, sebaiknya jangan terlalu lama untuk terkena paparan sinar matahari. Para ahli merekomendasikan pada mereka untuk mengandalkan makanan dan suplemen. Dan bagi mereka yang sering berada di luar ruangan, sebaiknya menggunakan sun block untuk menghindari kanker kulit. Vitamin D dari Makanan Banyak makanan yang kaya akan vitamin D, diantaranya adalah ikan seperti salmon, ikan todak, atau makarel. Ikan berlemak lainnya seperti tuna dan sarden juga menawarkan vitamin D, namun jumlahnya lebih rendah. Selain itu, vitamin D bisa juga ditemukan di kuning telur, hati sapi, sereal, dan susu. Pilih makanan untuk sarapan pagi anda dengan bijaksana sehingga anda juga bisa mendapatkan asupan yang besar dari vitamin D. Susu sapi, susu kedelai, jus jeruk, sereal, roti, dan yogurt adalah sumber vitamin D yang bisa anda konsumsi ketika sarapan. Anda juga bisa mendapatkan asupan vitamin D dengan mengonsumsi suplemen. Faktor-Faktor Penyebab Seseorang Kekurangan Vitamin D Ada beberapa faktor yang menyebabkan anda kekurangan vitamin D, beberapa diantaranya adalah : Berusia 50 tahun atau lebih. Berkulit gelap. Tinggal di daerah yang jarang mendapatkan sinar matahari. Kegemukan, obesitas, operasi bypass lambung. Alergi susu atau intoleransi laktosa. Mengalami penyakit hati atau pencernaan, seperti penyakit Crohn atau Celiac. Gejala Kekurangan Vitamin D Kebanyakan orang dengan kadar vitamin D yang rendah umumnya tidak mendapati gejala-gejala tertentu. Namun pada orang dewasa, kekurangan vitamin D yang parah bisa menyebabkan melunaknya tulang, biasa disebut osteomalasia. Gejala-gejala tersebut termasuk nyeri tulang dan otot yang lemah. Pada anak-anak, kekurangan vitamin D yang parah dapat menyebabkan rakhitis, gejala tulang lunak, dan masalah pada kerangka tulang. Kebutuhan Vitamin D Sesuai Rekomendasi Banyaknya vitamin D yang dibutuhkan tubuh tergantung dari usia dan faktor risikonya. Institute of Medicine menyarankan bahwa rekomendasi asupan untuk vitamin D adalah 600 IU (International Units) per hari pada orang dewasa. Sedangkan pada mereka yang berusia 71 tahun atau lebih, maka kebutuhannya meningkat yakni 800 IU per hari. Asupan vitamin D maksimal yang masih ditoleransi bagi tubuh orang dewasa adalah 4000 IU. Untuk anak-anak, kebutuhan vitamin D yang dianjurkan per harinya adalah 400 IU sampai 600 IU. Lebih lanjutnya, konsultasikan dengan dokter anak tentang perlunya mereka akan tambahan asupan vitamin D. Kelebihan Asupan Vitamin D Kadar vitamin D yang berlebih di dalam tubuh bisa meningkatkan kadar kalsium dalam darah anda. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah, jantung, dan ginjal. Maka dari itu, Instute of Medicine menetapkan batas toleransi vitamin D per hari adalah 4000 IU. Obat Yang Berinteraksi Dengan Vitamin D Beberapa obat dapat menyebabkan tubuh anda kesulitan dalam menyerap vitamin D. Obat-obatan yang dimaksud adalah seperti obat pencahar, steroid, anti-kejang dan obat-obatan anti-kolesterol. Jika Anda mengambil digoxin, obat jantung, terlalu banyak vitamin D bisa meningkatkan kadar kalsium dalam darah serta juga dapat menyebabkan irama jantung yang tidak normal. Oleh sebab itu, penting sekali untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan suplemen vitamin D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Images by Freepik