Pages

Rabu, 08 Mei 2013

NGENGAT SUTRA

Ngengat sutra atau sutera (Bombyx mori: "ulat murbei") adalah ngengat yang memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai penghasil serat/benang sutra. Makanan ulat sutra hanyalah daun murbei (Morus alba). Ia berasal dari utara Tiongkok.
Telur ngengat sutra membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk menetas. Ulatnya membentuk kepompong sutra mentah, yang setelah dipintal bisa menghasilkan benang sutra sepanjang 300 hingga 900 meter per kepompong. Seratnya berdiameter sekitar 10 mikrometer.
Sebagaimana umumnya larva/ulat, ulat sutra sangat rakus; makan sepanjang siang dan malam sehingga tumbuh dengan cepat. Apabila warna kepalanya sudah menjadi semakin gelap, ulat sutra akan segera berganti kulit/cangkang. Dalam hidupnya, ulat sutra mengalami empat kali ganti kulit, hingga berwarna kekuningan dan lebih ketat, yang menjadi tanda akan segera membungkus diri dengan kepompong.
Sebelum ulat sutra menjadi matang dan keluar dari kepompongnya (kepompong digigiti hingga rusak dan tidak bernilai ekonomi), kepompong tersebut kemudian direbus untuk membunuh ulat sutra dan memudahkan penguraian seratnya. Adapun kupu-kupu dewasa yang dipelihara untuk bibit ulat sutra tidak bisa terbang.
Karena sejarahnya yang panjang dan nilai ekonominya yang tinggi, genom ulat sutra menjadi salah satu objek penelitian ilmiah.

NGENGAT

Ngengat adalah serangga yang berhubungan dekat dengan kupu-kupu dan kedua-duanya termasuk ke dalam Ordo Lepidoptera. Perbedaan di antara kupu-kupu dan ngengat lebih dari sekadar taksonomi. Kadang nama "Rhopalocera" (kupu-kupu) dan "Heterocera" (ngengat) digunakan untuk memformalisasikan perbedaan mereka. Banyak usaha telah dilakukan untuk membagi ordo Lepidoptera menjadi kelompok seperti Microlepidoptera dan Macrolepidoptera, Fenatae dan Jugatau, atau Monotrysia dan Ditrysia. Kegagalan dari nama ini untuk tetap berada pada penggolongan moderan karena tidak ada dari penggolongan tersebut merepresentasikan sepasang kelompok monofiletis. Pada kenyatannya, kupu-kupu adalah kelompok kecil yang muncul dari "ngengat".Ngengat Ngengat Emperor Gum, Opodiphthera eucalypti

BELALANG SENTADU

Belalang sentadu atau belalang sembah adalah serangga yang termasuk ke dalam ordo Mantodea. Dalam bahasa Inggris, serangga ini biasa disebut praying mantis karena sikapnya yang seringkali kelihatan seperti sedang berdoa. Kata mantis berasal dari bahasa Yunani "Mantes" yang berarti "nabi" atau "peramal nasib". Banyak sebutan dalam bahasa lokal, seperti congcorang (bahasa Sunda/bahasa Betawi), walang kadung/kèkèk (bahasa Jawa), dan mentadak (bahasa Melayu).Belalang sentadu Belalang sentadu di India

Belalang sentadu di India

KUMBANG JERAPAH

Kumbang Jerapah (Trachelophorus giraffa) adalah serangga endemik di Madagaskar. Namanya berasal dari lehernya yang panjang yang mirip dengan jerapah. Kumbang ini berwarna hitam dan sayapnya berwarna merah.
Kumbang lain dengan nama yang mirip adalah kumbang jerapah Selandia Baru, Lasiorynchus barbicornis.Kumbang Jerapah Giraffe weevil

Giraffe weevil

KUMBANG BERAS

Kumbang beras (atau lebih dikenal awam sebagai kutu beras) adalah nama umum bagi sekelompok serangga kecil anggota marga Tenebrio dan Tribolium (ordo Coleoptera) yang dikenal gemar menghuni biji-bijian/serealia yang disimpan. Kumbang beras adalah hama gudang yang sangat merugikan dan sulit dikendalikan bila telah menyerang dan tidak hanya menyerang gabah/beras tetapi juga bulir jagung, berbagai jenis gandum, jewawut, sorgum, serta biji kacang-kacangan. Larvanya bersarang di dalam bulir/biji, sedangkan imagonya memakan tepung yang ada.
Tenebrio molitor lebih dikenal sebagai ulat hongkong, yang larvanya biasa dijadikan pakan burung peliharaan. T. obscurus juga kerabat T. molitor yang menjadi hama gudang. Tribolium castaneum adalah serangga model yang biasa dipakai untuk penelitian-penelitian genetika sekaligus hama. Kerabatnya yang lebih gelap, Tribolium confusum, lebih umum dikenal dan luas tersebar. Tribolium destructor berwarna hitam kelam dan hanya dijumpai di Eropa, Amerika, dan Afrika.

KUMBANG GOLIATH

Kumbang Goliath adalah serangga terbesar di dunia, jika dilihat dalam hal ukuran, besar dan berat. Mereka adalah anggota subfamili Cetoniinae, dalam scarab keluarga kumbang. Kumbang Goliath bisa ditemukan di banyak hutan tropis Afrika, di mana mereka makan pada getah pohon dan buah-buahan. Tampaknya sedikit diketahui tentang siklus larva di alam liar, tetapi di penangkaran, Goliathus kumbang telah berhasil mengasuh dari telur menjadi dewasa menggunakan makanan kaya protein seperti kucing dan anjing komersial makanan. Kumbang goliath besarnya sekitar 60-110 milimeter (2,4-4,3 inci) untuk jantan dan 50-80 milimeter (2,0-3,1 inci) untuk betina,untuk ukuran dewasa, dan dapat mencapai berat hingga 80-100 gram (2,8-3,5 oz) dalam tahap larva, meskipun hewan dewasa hanya sekitar setengah berat badan ini. Betina berkisar dari cokelat gelap ke putih halus, tetapi jantan biasanya cokelat / putih / hitam atau hitam / putih
Goliathus goliatus
Kumbang Goliath adalah serangga terbesar di dunia, jika dilihat dalam hal ukuran, besar dan

SEMUT

Semut adalah semua serangga anggota suku Formicidae, bangsa Hymenoptera. Semut memiliki lebih dari 12.000 jenis (spesies), sebagian besar hidup di kawasan tropika. Sebagian besar semut dikenal sebagai serangga sosial, dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur beranggotakan ribuan semut per koloni. Anggota koloni terbagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Dimungkinkan pula terdapat kelompok semut penjaga. Satu koloni dapat menguasai daerah yang luas untuk mendukung kehidupan mereka. Koloni semut kadangkala disebut "superorganisme" karena koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif kecil, semut termasuk hewan terkuat di dunia. Semut jantan mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat badannya sendiri. Semut hanya tersaingi oleh kumbang badak yang mampu menopang beban dengan berat 850 kali berat badannya sendiri.
Asam format disebut juga "asam semut" karena semut menghasilkan asam ini sebagai alat pertahanan diri.
Semut
Rentang fosil: Periode Kapur - Sekarang
Semut sedang memakan madu

KUMBANG BADAK JEPANG

Kumbang badak jepang (Trypoxylus dichotomus) adalah salah satu spesies kumbang badak dari genus Trypoxylus keluarga Scarabaeidae. Serangga ini berasal Jepang, Korea, Taiwan, dan Cina. Orang Jepang menyebutnya kabutomushi (カブトムシ serangga kabuto?) karena imago jantan memiliki sebuah antena berbentuk seperti tanduk di bagian kepala seperti halnya kabuto. Dalam bahasa Inggris, kumbang ini disebut rhinoceros beetle (kumbang badak) karena antena yang dikatakan mirip tanduk badak.
Stadium imago berlangsung pada musim panas. Anak-anak Jepang senang bermain dengan imago serangga ini. Dua ekor kumbang badak jepang jantan diadu bergulat sumo hingga salah satunya terlontar, terdorong, atau melarikan diri dari arena. Di Jepang, kumbang ini ditangkap atau dibeli untuk dipelihara sebagai hewan timangan atau diternakkan. Kumbang badak betina berharga murah karena tidak memiliki antena.
Kumbang badak jepang (Trypoxylus dichotomus) adalah salah satu spesies kumbang badak dari genus Trypoxylus keluarga Scarabaeidae. Serangga ini berasal Jepang, Korea, Taiwan, dan Cina. Orang Jepang menyebutnya kabutomushi (カブトムシ serangga kabuto?) karena imago jantan memiliki sebuah antena berbentuk seperti tanduk di bagian kepala seperti halnya kabuto. Dalam bahasa Inggris, kumbang ini disebut rhinoceros beetle (kumbang badak) karena antena yang dikatakan mirip tanduk badak.
Stadium imago berlangsung pada musim panas. Anak-anak Jepang senang bermain dengan imago serangga ini. Dua ekor kumbang badak jepang jantan diadu bergulat sumo hingga salah satunya terlontar, terdorong, atau melarikan diri dari arena. Di Jepang, kumbang ini ditangkap atau dibeli untuk dipelihara sebagai hewan timangan atau diternakkan. Kumbang badak betina berharga murah karena tidak memiliki antena.
Kumbang badak jepang
Kabutomushi-JapaneseBeetle-July2004.jpg
Klasifikasi ilmiah

KUTU BUSUK

Kutu busuk atau bangsat atau kepinding atau tinggi atau disebut juga tumila adalah serangga parasit dari keluarga Cimicidae. Kutu busuk dikenal sebagai spesies yang meminum darah manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Kutu busuk senang tinggal di rumah manusia, khususnya pada tempat tidur.Kutu busuk biasa tinggal dan bertelur di lipatan tempat tidur atau bantal dan tempat-tempat tersembunyi lainnya. Kutu busuk bisa menggigit tanpa disadari korbannya, biasanya ia akan agresif pada malam hari. ia akan menimbulkan bekas gigitannya yang berupa bentol dan terasa gatal serta panas pada korbannya. Serangga parasit ini bisa menimbulkan penyakit ruam-ruam, efek psikologis, dan gejala alergi. Hewan ini beraroma tidak sedap dan sangat menyengat di hidung.Kutu Busuk Cimex lectularius

Cimex lectularius

KUTU

Kutu mengacu pada berbagai artropoda berukuran kecil hingga sangat kecil. Nama ini dipakai untuk sejumlah krustasea air kecil (seperti kutu air), serangga (seperti kutu kepala dan kutu daun), serta — secara salah kaprah — berbagai anggota Acarina (tungau dan caplak, yang berkerabat lebih dekat dengan laba-laba daripada serangga). Semua disebut "kutu" karena ukurannya yang kecil. Dengan demikian, pengertian awam istilah ini tidak memiliki arti taksonomi.
Dalam arti lebih sempit, kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan berukuran kecil, yang dalam bahasa Inggris mencakup flea (kutu yang melompat, ordo Siphonaptera) dan louse (kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan ordo Phtiraptera yangn semuanya adalah parasit). Dalam bahasa Indonesia keduanya tidak dibedakan, malah mencakup juga sebagian dari kerabat wereng (ordo Hemiptera) dan beberapa anggota ordo Coleoptera. Untuk menjelaskan, diberi keterangan di belakang kata "kutu". Para biologiwan berusaha mendayagunakan kata tuma bagi kelompok Phtiraptera, walaupun menyadari terdapat kesulitan dalam penerapannya.

TUNGAU

Tungau adalah sekelompok hewan kecil bertungkai delapan yang, bersama-sama dengan caplak, menjadi anggota superordo Acarina. Tungau bukanlah kutu dalam pengertian ilmu hewan walaupun sama-sama berukuran kecil (sehingga beberapa orang menganggap keduanya sama). Apabila kutu sejati merupakan anggota Insecta (serangga), tungau lebih berdekatan dengan laba-laba dilihat dari kekerabatannya.
Hewan ini merupakan salah satu avertebrata yang paling beraneka ragam dan sukses beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan. Ukurannya kebanyakan sangat kecil sehingga kurang menarik perhatian hewan pemangsa besar dan mengakibatkan ia mudah menyebar.
Banyak di antara anggotanya yang hidup bebas di air atau daratan, namun ada anggotanya yang menjadi parasit pada hewan lain (mamalia maupun serangga) atau tumbuhan, bahkan ada yang memakan kapang. Beberapa tungau diketahui menjadi penyebar penyakit (vektor) dan pemicu alergi. Walaupun demikian, ada pula tungau yang hidup menumpang pada hewan lain namun saling menguntungkan. Di bidang pertanian, tungau menimbulkan banyak kerusakan pada kualitas buah jeruk (umpamanya tungau karat buah Phyllocoptura oleivera Ashmed dan tungau merah Panonychus citri McGregor)[1], merusak daun ketela pohon dan juga daun beberapa tumbuhan Solanaceae (cabai dan tomat). Tungau juga menyebabkan penyakit skabies, penyakit pada kulit yang mudah menular.
Ada lebih dari 45 ribu jenis tungau yang telah dipertelakan[2]. Para ilmuwan berpendapat, itu baru sekitar 5% dari kenyataan total jenis yang ada. Hewan ini dipercaya telah ada sejak sekitar 400 juta tahun. Ilmu yang mempelajari perikehidupan tungau dan caplak dikenal sebagai akarologi.
Taksonomi tungau masih belum stabil karena banyaknya perubahan. Namun dapat dikatakan bahwa tungau mencakup semua anggota Acariformes, semua Parasitiformes kecuali Ixodida (caplak), dan beberapa familia dan genera yang belum pasti penempatannya.
Tungau jingga Brevipalpus

RAYAP

Rayap adalah serangga sosial anggota bangsa Isoptera yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga "semut putih" (white ant) karena kemiripan perilakunya.
Kerusakan kayu akibat serangan rayap.
Sebutan rayap sebetulnya mengacu pada hewannya secara umum, padahal terdapat beberapa bentuk berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni semut atau lebah sosial. Dalam koloni, rayap tidak memiliki sayap. Namun demikian, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada awal musim penghujan (sehingga seringkali menjadi pertanda perubahan ke musim penghujan) di petang hari dan beterbangan mendekati cahaya. Bentuk ini dikenal sebagai laron atau anai-anai.
Rayap
Rayap dalam sarang di bawah tanah
Rayap dalam sarang di bawah tanah
Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukariota
Kerajaan: Animalia
Upakerajaan: Metazoa
Filum: Artropoda
Kelas: Serangga
Ordo: Isoptera
Brullé, 1832
Suku
Mastotermitidae
Kalotermitidae
Termopsidae
Hodotermitidae
Rhinotermitidae
Serritermitidae
Termitidae

KEPIK

Hemiptera adalah ordo dari serangga yang juga dikenal sebagai kepik. Hemiptera terdiri dari 80.000 spesies[2] serangga seperti tonggeret, kutu daun, anggang-anggang, walang sangit, dan lain-lain. Mereka semua memiliki ciri-ciri khusus seperti mulut berbentuk jarum dan tidak mengalami metamorfosis sempurna.
Serangga kecil yang dikenal sebagai kepik (ladybug) tidak termasuk dalam Hemiptera, melainkan termasuk dalam ordo Coleoptera (kumbang) karena memiliki perbedaan dalam hal anatomi dan siklus hidupnya.

[sunting] Klasifikasi dan Penamaan

Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani hemi (setengah) dan pteron (sayap) sehingga jika diartikan secara keseluruhan, Hemiptera berarti "yang bersayap setengah". Nama itu diberikan karena serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran. Sayap depan ini pada sebagian anggota Hemiptera bisa dilipat di atas tubuhnya dan menutupi sayap belakangnya yang seluruhnya tipis dan transparan, sementara pada anggota Hemiptera lain sayapnya tidak dilipat sekalipun sedang tidak terbang.[3][4]
Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: Auchenorrhyncha, Coleorrhyncha, Heteroptera, dan Sternorrhyncha. Subordo penyusun Hemiptera sendiri pada awalnya dipisahkan ke dalam 2 ordo berbeda, ordo Homoptera dan ordo Heteroptera/Hemiptera dengan melihat perbedaan pada kedua sayap serangga anggota penyusun kedua ordo tersebut. Kedua ordo tersebut akhirnya dikombinasikan menjadi satu ordo, yaitu ordo Hemiptera yang terdiri dari 4 subordo seperti yang dikenal sekarang dengan subordo Heteroptera memiliki anggota penyusun terbanyak (mencapai 25.000 spesies) di mana anggotanya umumnya adalah kepik-kepik sejati besar seperti walang sangit dan kepik pembunuh.[5]
Kepik
Palomena prasina, salah satu contoh anggota Hemiptera
Palomena prasina, salah satu contoh anggota Hemiptera
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hemiptera
Linnaeus, 1758
Subordo[1]
Auchenorrhyncha
Coleorrhyncha
Heteroptera
Sternorrhyncha

KUNANG-KUNANG

Kunang-kunang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96%.
Kunang-kunang termasuk dalam golongan Lampyridae yang merupakan familia dalam ordo kumbang Coleoptera. Ada lebih dari 2000 spesies kunang-kunang, yang dapat ditemukan di daerah empat musim dan tropis di seluruh dunia. Banyak sepesies ini yang ditemukan di rawa atau hutan yang basah dimana tersedia banyak persediaan makanan untuk larvanya.
Kunang-kunang, yang memancarkan sinar untuk saling mengenali atau untuk memberi tanda kawin, menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda, tergantung pada spesiesnya. Selain itu, pada beberapa spesies, kunang-kunang jantan yang mula-mula menyorotkan sinar untuk menarik sang betina, sementara pada spesies lainnya, sang betina yang “memanggil.” Sebagian kunang-kunang menggunakan cahaya mereka untuk mempertahankan diri. Mereka mengeluarkan sinar sebagai tanda pada musuh bahwa mereka bukan makanan yang lezat.
Bagi kunang-kunang kelompok Photuris, cahaya mereka berperan pula dalam perburuan. Betina jenis ini dapat meniru kerlipan sinyal cahaya yang dipancarkan betina jenis lain, misalnya Photuris. Dengan sinyal cahaya palsu ini, kunang-kunang jantan jenis Photuris pun terjebak dan dimakan oleh Photuris betina.
Cahaya kunang-kunang berperan pula sebagai tanda peringatan, untuk memperingatkan antar-sesama jenisnya tentang ancaman bahaya, maupun peringatan bagi serangga dan burung pemangsa agar tidak memakannya. Sebab, zat pemicu pembentukan cahaya kunang-kunang berasa pahit. Kalaupun ada serangga pemangsa yang nekad, mereka biasanya memakan tubuh kunang-kunang dari bagian kepala, terus hingga ke bagian belakang, kecuali bagian perut yang tidak dimakannya.
Kunang-kunang
Kunang-kunang Photuris lucicrescens dewasa.
Kunang-kunang Photuris lucicrescens dewasa.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Coleoptera
Upaordo: Polyphaga
Infraordo: Elateriformia
Superfamili: Elateroidea
Famili: Lampyridae
Latreille, 1817
Subfamilies
Cyphonocerinae
Lampyrinae
Luciolinae
Ototetrinae
Photurinae

Genus incertae sedis:
Pterotus

LALAT

Lalat adalah jenis serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha ordo Diptera. Secara morfologi lalat dibedakan dari nyamuk (subordo Nematocera) berdasarkan ukuran antenanya; lalat berantena pendek, sedangkan nyamuk berantena panjang[1]. Lalat umumnya mempunyai sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil yang digunakan untuk menjaga stabilitas saat terbang. Lalat sering hidup di antara manusia dan sebagian jenis dapat menyebabkan penyakit yang serius. Lalat disebut penyebar penyakit yang sangat serius karena setiap lalat hinggap di suatu tempat, kurang lebih 125.000 kuman yang jatuh ke tempat tersebut.[rujukan?]
Lalat sangat mengandalkan penglihatan untuk bertahan hidup. Mata majemuk lalat terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan. Beberapa jenis lalat memiliki penglihatan tiga dimensi yang akurat. Beberapa jenis lalat lain, misalnya Ormia ochracea, memiliki organ pendengaran yang sangat canggih.
Lalat
Diptera1.jpg
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Upakelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Diptera
Linnaeus, 1758
Suborders
Nematocera (termasuk Eudiptera)
Brachycera

NYAMUK

Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.
Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata Mosquito bermula sejak tahun 1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak rumit nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.
Nyamuk
frames
Klasifikasi ilmiah
Alam: Hewan
Filum: Arthropoda
Kelas: Serangga (Insecta)
Ordo: Diptera
Famili: Culicida

TAWON

Tawon adalah serangga terbang yang mudah dikenali karena dikenal suka menyengat bila diganggu dan warnanya yang mencolok pada beberapa spesies. Tawon termasuk dalam ordo Hymenoptera yang juga beranggotakan semut dan lebah. Tawon atau tabuhan kadang-kadang dikelirukan sebagai lebah oleh orang awam.
Di dunia ini ada sekitar 75.000 spesies tawon yang sudah diketahui manusia dan sebagian besar dari mereka hidup sebagai parasit dengan menaruh telurnya di tubuh hewan lain.[1] Tawon bisa ditemukan di seluruh dunia, kecuali di daerah terlampau panas dan terlampau dingin.
Tawon
Tawon biasa dari Eropa, Vespula vulgaris
Tawon biasa dari Eropa, Vespula vulgaris
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hymenoptera
Subordo
Apocrita

CENGKRIK (JANGKRIK)

Cengkerik atau jangkrik (Gryllidae) adalah serangga yang berkerabat dekat dengan belalang, memiliki tubuh rata dan antena panjang. Jangkrik adalah omnivora, dikenal dengan suaranya yang hanya dihasilkan oleh cengkerik jantan. Suara ini digunakan untuk menarik betina dan menolak jantan lainnya. Suara cengkerik ini semakin keras dengan naiknya suhu sekitar. Di dunia dikenal sekitar 900 spesies cengkerik, termasuk di dalamnya adalah gangsir.
Cengkerik telah dipelihara manusia sejak lama, dan di Asia dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Laga cengkerik adalah sejenis permainan yang populer dan kerap kali melibatkan taruhan. Di Caraguatatuba, Brazil, cengkerik hitam di dalam ruangan dipercaya sebagai tanda datangnya penyakit, cengkerik hijau harapan, dan cengkerik kelabu uang. Dalam komedi, suara cengkerik biasanya digunakan untuk menandakan lawakan yang tidak lucu dan tidak membuat orang tertawa.
Cengkerik
Cengkerik hitam, Gryllus assimilis

KUMBANG KOKSI

Kumbang koksi adalah salah satu hewan kecil anggota ordo Coleoptera. Mereka mudah dikenali karena penampilannya yang bundar kecil dan punggungnya yang berwarna-warni serta pada beberapa jenis berbintik-bintik. Di negara-negara Barat, hewan ini dikenal dengan nama ladybird atau ladybug.[1] Awam menyebut kumbang koksi sebagai kepik, karena ukurannya dan perisainya yang juga keras, namun kumbang ini sama sekali bukan dari bangsa kepik (Hemiptera). Serangga ini dikenal sebagai sahabat petani karena beberapa anggotanya memangsa serangga-serangga hama seperti kutu daun. Walaupun demikian, ada beberapa spesies koksi yang juga memakan daun sehingga menjadi hama tanaman.
Kumbang ini ditemukan di seluruh dunia, terutama di wilayah-wilayah tempat hidup tanaman yang menyediakan makanannya.[1] Di dunia ini kurang lebih ada sekitar 5.000 spesies dan yang terbesar panjang tubuhnya mencapai hampir 1 cm.[2]
Kumbang koksi
Kumbang koksi
Kumbang koksi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Coleoptera
Famili: Coccinellidae
Latreille, 1807
Subfamili
Chilocorinae
Coccidulinae
Coccinellinae
Epilachninae
Scymininae
Sticholotidinae

AGAS

Agas ialah serangga yang seakan-akan nyamuk tetapi lebih kecil dan biasanya terdapat di tepi laut, sungai dan kawasan semak. Agas tergolong dalam suborder Nematocera, terutamanya dalam famili Mycetophilidae, Anisopodidae dan Sciaridae.
Lompat ke: pandu arah, cari

SEMUT SEMAI (TOMCAT)

Semut Semai[2] atau Serangga Tomcat (nama ilmiah: Paederus littoralis), disebut pula Kumbang Rove[3] (Rove Beetle) atau dengan nama daerah Semut Kayap[4][5] atau Charlie[6] di Indonesia, adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang termasuk dalam keluarga besar Kumbang (Staphylinidae), terutama dibedakan oleh panjang pendeknya penutup pelindung sayap ("sayap berlapis") yang meninggalkan lebih dari setengah dari perut mereka terbuka. Dengan lebih dari 46.000 spesies dalam ribuan generasi, kelompok ini adalah keluarga kedua terbesar kumbang setelah Curculionidae (kumbang yang sebenarnya). Serangga ini termasuk kelompok serangga kuno, dengan fosil serangga tomcat diketahui dari Jaman Triassic atau pemusnahan mahluk hidup di Bumi sekitar 200 juta tahun lalu.
Semut semai
Serangga Tomcat
Serangga Tomcat
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Coleoptera
Upaordo: Polyphaga
Infraordo: Staphyliniformia
Superfamili: Staphylinoidea
Famili: Staphylinidae
Upafamili: Paederinae
(Fleming, 1821)[1]
Ordo
Paederini
Pinophilini lihat teks

LEBAH

Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.
Sebagai serangga, ia mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.

Serangga betina memiliki peran penting dalam kelompok serangga ini. Perilaku dari lebah

BELALANG

Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan. Dalam Agama Islam, Belalang adalah salah satu dari dua hewan yang apabila telah terlebih dahulu mati masih dihalalkan untuk dimakan, bersama Ikan
Belalang
Dissosteira carolina
Dissosteira carolina
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Upaordo: Caelifera
Familia
Superfamilia: Tridactyloidea
Superfamilia: Tetrigoidea
Superfamilia: Eumastacoidea
Superfamilia: Pneumoroidea
Superfamilia: Pyrgomorphoidea
Superfamilia: Acridoidea
Superfamilia: Tanaoceroidea
Superfamilia: Trigonopterygoidea

KECOA

Kecoa atau coro adalah insekta dari ordo Blattodea yang kurang lebih terdiri dari 3.500 spesies dalam 6 familia. Kecoa terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali di wilayah kutub.
Di antara spesies yang paling terkenal adalah kecoa Amerika, Periplaneta americana, yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman, Blattella germanica, dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia, Blattella asahinai, dengan panjang juga sekitar 1½ cm. Kecoa sering dianggap sebagai hama dalam bangunan, walaupun hanya sedikit dari ribuan spesies kecoa yang termasuk dalam kategori ini
Kecoa
Blaberus giganteus
Blaberus giganteus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Upakelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Dictyoptera
Ordo: Blattodea
Famili
Blaberidae
Blattellidae
Blattidae
Cryptocercidae
Polyphagidae
Nocticolidae

CAPUNG

Capung atau sibar-sibar dan Capung Jarum adalah kelompok serangga yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Kedua macam serangga ini jarang berada jauh-jauh dari air, tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasa anak-anaknya. Namanya dalam bahasa daerah adalah papatong (Sd.), kinjeng (Jw.), coblang (Jw.), kasasiur (bjn), tjapung
Capung (subordo Anisoptera) relatif mudah dibedakan dari capung jarum (subordo Zygoptera). Capung umumnya bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping. Sedangkan capung jarum umumnya bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki abdomen yang kurus ramping mirip jarum, dan hinggap dengan sayap-sayap tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya.
Capung
Capung Neurothemis sp.
Capung Neurothemis sp.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Odonata
Upaordo: Epiprocta
Infraordo: Anisoptera
Selys, 1854
Suku
Aeshnidae
Austropetaliidae
Cordulegastridae
Corduliidae
Gomphidae
Libellulidae
Macromiidae
Neopetaliidae
Petaluridae
 
Images by Freepik