Pages

Sabtu, 08 September 2012

Virus Bakteriofage

Bakteriofage ialah virus yang menginfeksi bakteri . Walaupun spektrum bakteri yang dapat diinfeksi satu bakteriofage itu terbatas, banyaknya bakteriofage yang ada tak terhitung jumlahnya itu maka sangat mungkin bahwa paling sedikit terdapat satu bakteriofage untuk setiap tipe bakteri (Utomo, 2009).
Dibandingkan dengan kebanyakan virus, bakteriofage sangat kompleks dan mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yang diperlukan untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel hidup. Pada virus T4 asam nukleatnya adalah DNA, tetapi pada banyak virus lain, termasuk virus penyebab AIDS, polio, dan flu, asam nukleatnya adalah RNA.
Pada virus RNA, RNA “baru” dibuat dengan cara menggandakan langsung RNA “lama” atau dengan lebih dulu membentuk potongan DNA pelengkap. Proses ini dikenal dengan nama reverse transcription  atau transkripsi balik. Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D’Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.
Menurut (Hariri, 2010), virus menggandakan dirinya sendiri dengan membajak materi genetik dari suatu sel hidup. Urutan lima langkah ini memperlihatkan bagaimana bakteriofage T4 melaksanakan proses ini.
  1. Siklus dimulai dengan merekatkan diri ke dinding sel bakteri.
  2. Selama tahap penetrasi, DNA virus masuk ke sel.
  3. Ia kemudian mengendalikan sel. Proses normal sel terhenti, dan sebagai gantinya ia membuat salinan bagian komponen virus.
  4. Dalam tahap penyusunan, bagian-bagian yang berbeda-beda disatukan untuk menghasilkan virus baru.
  5. Akhirnya, salinan atau virus “replika” ke luar dari sel.
Langkah-langkah di atas adalah siklus hidup virus secara umum yang nantinya secara khusus dapat dibedakan menjadi dua yaitu daur litik dan daur lisogenik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Images by Freepik