Berikut enam jenis air yang tidak bisa
dikonsumsi karena dampak negatif yang ditimbulkannya.
1. Air Mentah
Menurut pemberitaan Network Health Channel, di dalam air mentah banyak terkandung
bakteri, virus, serta parasit, yang dapat membahayakan tubuh manusia.
Mengonsumsi air mentah akan sangat mudah terjangkit radang usus akut, radang
viral hepatitis, typus, diare, dan infeksi parasitis. Terutama di sungai besar
dan kecil, sumur, maupun waduk yang saat ini, telah terkontaminasi dengan
limbah pabrik industri, limbah rumah tangga maupun pestisida, sehingga meminum
air mentah akan mudah terserang penyakit.
Air adalah sumber kehidupan. Mengonsumsi air
putih sangat penting. Dengan tepat mengonsumsinya setiap hari tidak hanya dapat
menjaga kesehatan, juga dapat mengobati penyakit.
2. Air Bekas
Kukus
Yang dimaksud air bekas kukus adalah sisa
air yang digunakan untuk mengukus bakpao, mantau, dan lain-lain. Terutama air
bekas kukus yang telah digunakan untuk mengukus berulang kali, karena kandungan
Nitrat di dalamnya sangat tinggi. Jika sering mengonsumsi air seperti ini atau
sisa air yang digunakan untuk memasak bubur, akan mudah keracunan Nitrat.
Selain itu, kerak endapan pada air bekas kukus sering kali ikut masuk ke dalam
tubuh, yang dapat mengakibatkan komplikasi pada pencernaan, syaraf, gangguan
saluran seni, gangguan produksi sel darah, sirkulasi darah, dan lain-lain
sehingga menyebabkan penuaan dini. Hal ini disebabkan karena kerak endapan air
bekas kukus mengandung zat berbahaya seperti kadmium, raksa, arsenikum,
aluminium, dan lain-lain.
3. Air Yang Tidak
Mendidih
Air PDAM yang diminum adalah hasil dari
proses sterilisasi dengan menggunakan klorinasi. Setelah melalui proses
klorinasipun, air masih mengandung 13 substansi berbahaya, diantaranya
hidrokarbon yang terhalogenasi serta khloroform
yang dapat mengakibatkan kanker dan atogenik
(kelainan/abnormal). Saat suhu air dipanaskan hingga 90°C, kandungan
hidrokarbon yang terhalogenasi akan meningkat dari 53 mikrogram menjadi 177
mikrogram, atau lebih dari 2 kali lipat dari standard kesehatan air minum
nasional. Pakar menuturkan bahwa meminum air yang tidak mendidih dapat
meningkatkan kemungkinan terkena kanker prostat dan kanker rectum (bagian akhir dari usus besar) 21%-38% lebih
tinggi. Jika suhu air mencapai 100°C maka kedua zat berbahaya ini akan menguap
mengikuti uap air dan kandungan dalam air akan berkurang drastis, jika air
dibiarkan mendidih terus menerus selama 3 menit, akan lebih aman untuk
dikonsumsi.
4. Air Yang Dimasak
Kembali
Ada orang yang memiliki kebiasaan memasak
kembali air matang yang tersisa di dalam termos, dipanaskan kembali lalu
diminum, agar hemat air, hemat energi, dan hemat waktu. Tapi “penghematan”
seperti ini nampaknya tidak layak dilakukan. Karena air matang yang dimasak
kembali akan membuat kadar air menguap kembali, sehingga kandungan Nitrat akan
meningkat, dan sering mengonsumsi air seperti ini akan meningkatkan endapan
Nitrat di dalam tubuh yang mengakibatkan keracunan.
5. Air Minum
Kemasan Yang Beraneka Ragam
Setelah mengetahui jenis-jenis air yang
tidak boleh dikonsumsi, lalu bagaimana kita harus mengonsumsi air kemasan yang
banyak beredar di pasaran? Silahkan simak penjelasan berikut!
Air dari mata air pegunungan, air murni, air
mineral, air basa lemah, mana yang sebaiknya kita minum?
Dewasa ini air basa lemah menjadi semacam
tren, ada semacam argumen yang mengatakan bahwa meminum air basa lemah dapat
meningkatkan vitalitas pria.
Bagi para dokter hal ini bukanlah akar
permasalahannya, “Konsumsi air yang bertujuan untuk menjaga kadar air dalam
tubuh, cukup dengan air putih.” Sementara kebutuhan akan mineral maupun nutrisi
dapat diperoleh dari konsumsi bahan makanan lainnya. “Justru masalah seperti
kerak endapan yang timbul di dispenser air, kerak endapan akibat memasak air
berkali-kali, adalah hal-hal penting yang harus diperhatikan.”
Saat ini masih terjadi perbedaan pendapat di
kalangan pakar menanggapi efek manjur dari air basa lemah tersebut. Tubuh
manusia memang bersifat basa lemah, namun di dalam tubuh manusia juga terdapat
kemampuan biologis yang dapat mengatur keseimbangan asam dan basa, sehingga
nilai pH dalam tubuh akan selalu stabil, karenanya tidak dibutuhkan penambahan
air yang bersifat basa untuk menyeimbangkannya. Mengenai meningkatkan
probabilitas mendapatkan anak laki-laki, sampai saat ini tidak ada dasar
ilmiahnya sama sekali.
6. Minuman
Kemasan Sebaiknya “Teliti Sebelum Mengonsumsi”
Jenis minuman yang beredar di pasaran sangat
beraneka ragam, dan banyak diantaranya yang diberi zat aditif, mineral, atau
gula, dan boleh dikonsumsi sesuai dengan selera masing-masing, namun tidak
semua orang bisa mengonsumsinya. Minuman susu dan jus buah murni mengandung
nutrisi serta zat yang berguna dalam kadar tertentu, jika dikonsumsi dengan benar
dapat dimanfaatkan sebagai tambahan dalam menu makanan sehari-hari. Beberapa
jenis minuman diberi tambahan mineral dan vitamin, yang cocok untuk dikonsumsi
untuk kegiatan outdoor dan
olahraga. Sementara minuman berkarbonat yang mengandung kadar gula dan pewarna
dalam jumlah besar sebaiknya dikurangi.
Konsumsi 8 Gelas Air Putih Setiap Hari
Hampir semua orang mengetahui perlunya minum
8 gelas air putih dalam satu hari, tapi seberapa besar ukuran gelas yang
digunakan untuk meminum 8 gelas air putih? Apakah itu termasuk kandungan air di
dalam makanan?
Rekomendasi dari Asosiasi Gizi RRT yang
dituangkan dalam Pedoman Makan dan Minum Seimbang menyebutkan orang dewasa
perlu mengonsumsi air putih rata-rata 1.200 ~ 2.000 CC, angka ini jika
disesuaikan dengan postur tubuh manusia dan perubahan cuaca, maka didapatlah
angka 6 ~ 10 gelas air dengan gelas ukuran 200 CC, atau rata-rata 8 gelas
sehari. “Ini belum termasuk kadar air yang terkandung di dalam makanan.”
Minum air sebaiknya dalam jumlah sedikit
dengan frekuensi sering, jangan menunggu hingga kehausan baru meminum air.
Menambahkan air dalam keadaan dehidrasi atau kekurangan air akan menyebabkan
tubuh menyerap air dengan cepat, tapi juga akan segera dibuang melalui
metabolisme, sehingga justru menyebabkan efektifitas penyerapan air oleh tubuh
menjadi menurun.
Tidak Baik Mengonsumsi Air Putih Dari
Kemasan Plastik
Menurut informasi, sebagian besar gelas
plastik mengandung zat beracun seperti Poly
Ethylene dan lain-lain. Dalam suhu normal, gelas jenis ini tidak
bermasalah. Pada saat gelas diisi air bersuhu tinggi, atau digunakan terlalu
lama, maka zat berbahaya ini akan dilepaskan, dan ada laporan yang menyebutkan
bahwa sering meminum air dari wadah plastik dapat mengakibatkan kemandulan pada
pria maupun perempuan, namun hingga saat ini belum ada pembuktian secara
klinis. Minum air sebaiknya dari wadah kaca atau keramik.
Segelas Air Hangat Di Pagi Hari
Apakah jenis air minum yang sebaiknya
dikonsumsi di pagi hari? Dokter merekomendasikan air hangat.
Semalaman tidak minum air menyebabkan
kekentalan darah meningkat, terutama bagi para manula yang memiliki lemak darah
yang tinggi atau kolesterol tinggi, gelas pertama saat bangun tidur sebaiknya
minum air hangat untuk mengencerkan cairan darah.
Disesuaikan keadaan masing-masing, boleh
juga memilih air jenis lain. Minum segelas air madu dengan perut kosong di pagi
hari selain dapat menambahkan kadar air tubuh, juga dapat meningkatkan
kesehatan, dan bagi kaum manula serta penderita sembelit, bahkan dapat
mempermudah proses buang air besar.
Banyak orang yang suka minum jus buah begitu
bangun tidur di pagi hari. Susu ataupun jus buah tidak baik diminum dalam
keadaan perut kosong, karena mungkin dapat memicu ketidaknyamanan lambung dan
usus atau asam lambung.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar